Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Jaksel Ikut Ncang Waslu Serial Perempuan (Lagi)

Bawaslu Jaksel Ikut Ncang Waslu Serial Perempuan (Lagi)
Dokumentasi Webinar Ncang Waslu Episode 3 Serial Perempuan dan Demokrasi

Penulis : Rini DN- Editor : Dwi Rinatama

Ncang Waslu Episode 3 Serial Perempuan dan Demokrasi pada Selasa 24 November 2020

Memasuki Ncang Waslu Episode 3 Serial Perempuan dan Demokrasi pada Selasa 24 November 2020, Bawaslu Jaksel berkesempatan untuk mengenal lebih dekat dengan srikandi-srikandi pengawas pemilu yang ada di lingkungan Bawaslu se-DKI Jakarta. Kali ini yang menjadi tamu di Ncang Waslu episode 3 adalah Fitriani selaku Anggota Bawaslu Kota Jakarta Barat. Sebelumnya pada Episode 1 Ncang Waslu juga sudah memperkenalkan Srikandi Bawaslu Jakarta Selatan yaitu Hj. Siti Aminah dan Ardhana Ulfa Azis.

Dimulai dari pengenalan profil singkat yang disampaikan oleh Fitri yang menjadi sapaan akrabnya, beliau merupakan lulusan Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta, yang berkesempatan mengikuti perintisan home schooling bersama Kak Seto.

Dilantik sebagai Panwascam pada tahun 2017 menjadi awal mula beliau terjun di dunia kepemiluan sebagai pengawas. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari peran Puadi (Anggota Bawaslu DKI Jakarta) sebagai mentor yang mengajarkan banyak ilmu tentang kepemiluan. Dalam penyelenggaraan pemilu, keterwakilan perempuan secara jelas di atur dalam undang-undang yaitu 30%. Tidak serta merta peran ini mempunyai tantangan tersendiri bagi khususnya perempuan. Tantangan tersebut sendiri bisa dibagi menjadi 2 (dua) yaitu secara domestik dan publik dimana membagi peran sebagai ibu rumah tangga dan peran menjalankan tugasnya dalam berkarir.  Bagi perempuan harus bisa memiliki management waktu terbaik untuk kedua.nya berjalan dengan seimbang tanpa harus memprioritaskan pekerjaan atau keluarga.

Peran perempuan dalam mengawal dan mewujudkan pemilu berintegritas berkesinambungan dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara atau pengawas pemilu dengan satu tujuan yang sama mewujudkan pemilu demokratis, jujur dan adil.