Lompat ke isi utama

Berita

BAWASLU JAKSEL MENGIKUTI WEBINAR “KIAT MENULIS BUKU DIMASA PANDEMIK” UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS SDM-NYA

BAWASLU JAKSEL MENGIKUTI WEBINAR “KIAT MENULIS BUKU DIMASA PANDEMIK” UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS SDM-NYA

Kamis, 24 September 2020, Bawaslu DKI Jakarta mengadakan Webinar Peningkatan Kapasitas SDM dengan tema “KIAT MENULIS BUKU DIMASA PANDEMIC”. Diskusi daring ini merupakan Session 4 dengan narasumber A. Kadarmanta, S. Sos., M.M., M.Si (Staf SPI Universitas Bhayangkara Jakarta Raya/Dosen Universitas Pamulang).

Peserta diskusi daring antara lain Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta berserta staf. Tidak lupa seluruh jajaran Pimpinan dan Staf Bawaslu Jaksel turut mengikuti kegiatan webinar ini.

Siti Rakhman dalam pembukaannya mengatakan untuk menuangkan ide dan gagasan kita sebaiknya dilakukan dalam bentuk tulisan, seperti halnya buku, karya tertulis adalah karya-karya kita yang bisa dinikmati dalam jangka panjang.

Hal tersebut dimaknai manusia itu tidak meninggalkan apapun kecuali karya-karya dan budi baik yang di tinggalkan oleh manusia itu sendiri.

Budi baik ini tentu kita dikenang hanya kala bisa tuangkan dalam bentuk tertulis. Siti Rakhma mengutip management perubahan delapan (8) alangkah perubahan oleh khother dan kemudian tujuh (7) kebiasan manusia yang efektif oleh steven arkafi dimana salah satunya adalah mulai dari sekarang kita semua, mulai memikirkan untuk ada perubahan yang kita lakukan harus ada hal-hal yang berubah setelah kita mengukuti kegiatan peningkatan kapasitas SDM ini.

Yang pertama adalah kita harus menciptakan rasa urgensi untuk berubah kearah yang lebih baik, selain menciptakan rasa urgensi ini tentu dalam steven arkafi mengatakan langkah yang pertama adalah pro aktif tentu kita tidak ingin menjadi orang yang merugi, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan kedepannya juga harus lebih baik. Menjadi proaktif yaitu kesadasaran diri, hati nurani kemudian imajinasi untuk kreatif memberikan karya yang positive.

Dalam diskusi ini Anton mengatakan menulis buku adalah menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan yang disusun sedemikian rupa, sehingga setelah melalui proses menjadi sebuah buku yang berisi gagasan tersebut.

Dan ada pula dua (2) jenis buku yaitu Buku Ilmiah dan Buku Non Ilmiah, buku ilmiah adalah buku yang isinya menguraikan suatu bidang ilmu, lebih diarahkan pada karya ilmiah. Karya ilmiah ditulis untuk mencari jawaban atas kebenaran suatu hal tersebut penelitian, metodis dan bahasa baku.

Mengapa kita menulis buku? kita ingin menuangkan gagasan agar dibaca khalayak, ada juga belajar menulis karna tuntutan tugas sebagai dosen atau guru sehingga kita bisa menulis dengan keterpaksaan.

Di mana saja kita bisa menuangkan ide/gagasan menjadi buku atau artikel, artikel-artikel dikumpulkan menjadi sebuah buku kumpulan artikel tersebut.

Bagaimana kiat menulis buku ini bisa diterapkan, bisa lahir memotivasi dan bisa tumbuh di dalam diri sendiri. Kita harus berani menentukan tema, Anda sebaiknya menulis dalam bidang yang Anda kuasai dan anda minati, berikutnya kita mengumpulkan bahan tulisan dan membuat outline/kerangka tulisan.

Kiat penulis menurut Helvi Tiana Rosa ialah ada tiga (3) menulis, menulis dan menulis, intinya kita tidak membuang-buang waktu untuk tidak menulis. Tulisan yang sudah diselesaikan kemudian kita baca kembali apakah ada yang kurang atau tidak, kemudian mengirimkan tulisan kita ke penerbit atau menerbitkannya sendiri.

Webinar ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas Bawaslu dalam membuat karya-karya ilmiah yang dapat dinikmati oleh akademisi dan masyarakat luas. Selain itu, dengan adanya webinar ini Bawaslu Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta khususnya Bawaslu Jaksel dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat agar dapat diterapkan dalam management penerbitan buku ilmiah yang telah diinstruksikan oleh Bawaslu RI.

Penulis: Fadhlil Wafi
Editor: Dwi Rinatama