Lompat ke isi utama

Berita

DINAMIKA PILKADA DKI 2017 DI JAKARTA SELATAN, AKANKAH BERULANG DI PILKADA SERENTAK 2024?

DINAMIKA PILKADA DKI 2017 DI JAKARTA SELATAN, AKANKAH BERULANG DI PILKADA SERENTAK 2024?

Selasa, 26 Oktober 2021, Bawaslu Jakarta Selatan dengan program Cipedak -Cerita Pengawasan Pilkada, di episode ke-8 kali ini mengurai cerita pengawasan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 yang sarat dengan persoalan ujaran kebencian, Pemilihan Suara Ulang (PSU),  Money Politics, Data pemilih  menjadi catatan untuk mempersiapkan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024.

Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi barometer dan disorot oleh publik di seluruh Indonesia. Kontestasi sengit yang terjadi sampai dua putaran, menjadi kerj-kerja tersendiri bagi penyelenggara pemilu di DKI Jakarta. 

Persoalan pemahaman regulasi ditataran peserta pemilu dan juga bahkan  penyelenggara pemilu,  intensitas dan frekuensi sosilisasi regulasi diantaranya menjadi catatan penting. Setidaknya itu yang disampaikan oleh Muchtar Taufiq Ketua Bawaslu Jakarta Selatan yang pada saat Pilkada 2017 menjadi pengawas pemilu adhoc kota Jakarta Selatan.

Agus sudono ketua KPU Jakarta Selatan pun menegaskan untuk meghadapi pemilu serentak nantinya pasti akan menimbulkan banyak tantangan seperti penyusunan data pemilih yang harus akurat, sehingga membangun  mitra dan menjalin kerja sama dengan stakeholder sangat dibutuhkan.

Terlebih lagi dalam internal penyelenggara sendiri mulai dari tingkat atas hingga KPPS  harus memiliki kepemahaman menyoal mengenai aturan dan tahapan yang akan berlangsung. Agus Sudono juga menegaskan beban kerja yang luar biasa di pemilu 2024

Pemilu dan Pilkada serentak 2024 merupakan tantangan yang luar biasa sehingga sinergitas semua pihak antara penyelenggara, pengawas dan peserta harus  lebih ditingkatkan lagi. Menyusun perencanaan pemilu yang terkonsolidasi akan menumbuhkan kepercayaan public dan terwujudnya demokrasi yang bersih.

Hal ini yang menjadi tantangan luar biasa terhadap tugas dan fungsi utama Bawaslu ungkap Danis Saputra  Dosen  Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Seraya memprediksi pilkada DKI 2024 akan lebih soft dibanding 2017, namun tetap akan terjadi kontestasi yang seru.

Disisi lain Pemerintah kota disampaikan oleh Kasuban Kesbangpol Jakarta Selatan, Dirhamul Nughara mengatakan bahwa sebagai fasilitator penyelenggara Pemilu, pemerintah terus berkomitmen akan mendukung kerja-kerja penyelenggara pemilu, baik itu Bawaslu maupun KPU agar pelaksanaan momentum demokrasi di Jakarta Selatan bisa berjalan dengan baik. Seraya mengingatkan bahwa Pemilu 2024 kemungkinan masih berada di tengah kondisi pandemic Covid 19. **(Dwi)