Lompat ke isi utama

Berita

MEMBAHAS POLITIK IDENTITAS DI PILKADA KABUPATEN SELUMA

MEMBAHAS POLITIK IDENTITAS DI PILKADA KABUPATEN SELUMA

Bawaslu Jakarta Selatan kembali menggelar Webinar Cerita Pengawasan Pilkada (Cipedak) yang dilaksanakan pada Rabu, 16 Maret 2022. Pada Episode 11 tersebut tema yang diusung yakni politik identitas yang mewarnai pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Seluma. Narasumber yang dihadirkan yakni Suryadi dari Bawaslu Kabupten Seluma selaku Koordinator Divisi Hukum, Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa.

Politik identitas masih jadi primadona dalam kontestasi Pilkada khususnya pada Pilkada Kabupaten Seluma. Beberapa pelanggaran terjadi di sana lebih banyak berdasar pada politik identitas seperti yang disampaikan oleh Suryadi. “Terkadang soal SARA atau politik identitas itu masih menjadi jualan yang menarik,” papar Suryadi.

Kasus SARA yang berpangkal dari politik identitas marak dilakukan oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Seluma demi meraup dukungan lebih banyak di masyarakat. Dalam menyikapi fenomena politik pada Pilkada tersebut, Fahmi sebagai narasumber kedua dari perspektif akademis sekaligus dosen di Universitas Muhammadiyyah Bengkulu pun menanggapi. Bahwasanya politik identitas mendapat kontrubusi besar dari masyarakat yang kurang memahami politik itu sendiri.

“Tidak perlu kita fanatik terhadap sosok atau figur tertentu” jelas Fahmi melihat kurangnya literasi masyarakat Kabupaten Seluma terhadap politik yang menyebabkan politik identitas tumbuh subur pada Pilkada yang dilaksanakan tahun lalu.

Di penghujung webinar, Ardhana selaku Koordinator Divisi Humas, Data dan Informasi Bawaslu Jakarta Selatan menegaskan apa yang telah didiskusikan telah dicatat dan menjadi bahan pelajaran penting untuk kontestasi Pemilu/pemilihan di masa mendatang. “Banyak partisipan yang hadir dan mengisi ruang Cipedak bahkan menjadi partisipan tetap yang artinya ada keinginan kuat untuk belajar demi menyongsong Pemilu/pemilihan 2024 nanti,” tutup Ardhana. (MDN)