Lompat ke isi utama

Berita

PILKADA GUNUNG KIDUL DIPROTES WARGA: "JUAL KTP LEBIH GEDE UNTUNGNYA DARIPADA JUAL TEMPE", CIPEDAK EPISODE 10

PILKADA GUNUNG KIDUL DIPROTES WARGA: "JUAL KTP LEBIH GEDE UNTUNGNYA DARIPADA JUAL TEMPE", CIPEDAK EPISODE 10

Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Selatan menggelar webinar Cipedak (Cerita Pengawasan Pilkada) episode ke-10 melalui aplikasi Zoom pada 01 Maret 2022. Cerita pengawasan Pilkada kali ini menghadirkan Bawaslu Kabupaten Gunung Kidul dengan narasumber Rosita selaku Koordinator Divisi Pengawasannya. Webinar yang dimulai pukul 14.00 WIB tersebut tidak hanya diikuti oleh keluarga besar Bawaslu Kabupaten/Kota di beberapa wilayah di Indonesia namun juga masyarakat umum.

Diskusi Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gunung Kidul pada Tahun 2020 dipaparkan Rosita dengan segala problematikanya. Dari 8 Bapaslon (Bakal Pasangan Calon) yang mendaftar hanya 6 Bapaslon yang dinyatakan lulus di antaranya 4 Bapaslon dari partai politik dan 2 Bapaslon jalur independen.

Menariknya Bapaslon dari jalur independen mendapat protes dari warga Kabupaten Gunung Kidul karena KTP mereka dicatut tanpa persetujuan saat verifikasi faktual di KPU. “Syarat minimal Bapaslon jalur perseorangan di Gunung Kidul itu 45.443 pendukung” jelas Rosita.

Pada slide paparannya Rosita menunjukkan sebuah foto protes warga yang bertuliskan “adol KTP luwih bathi timbang adol tempe”, yang kemudian diartikan Rosita ke dalam bahasa Indonesia “jual KTP ternyata lebih gede (besar) labanya daripada jual tempe”.

“Warga tuh ketika KTP dipinjam, tau-tau KTP dipake itu ga terima, sampai demo itu, berani saat pandemi demo” papar Rosita.

Selain dari perspektif pengawas Pemilu, diskusi tersebut pun menghadirkan dari sisi akademis. Saryana selaku Rektor Universitas Gunung Kidul ikut memperkaya diskusi mengenai Pilkada yang telah dilaksanakan pada Tahun 2020 lalu itu. “Tahun 2020 itu kita menerjunkan 150 mahasiswa ke sulurh TPS di Kabupaten Gunung Kidul” ungkap Saryana ketika menjelaskan pengawasan partisipatif di daerah tersebut.

Di akhir diskusi, moderator sekaligus Koordinator Divisi Humas Bawaslu Kota Jakarta Selatan, Ardhana, menyampaikan antusiasnya kepada seluruh peserta webinar. “Terimakasih kepada semua yang hadir di Cipedak episode 10 ini, insya Allah kita akan hadir lagi 2 minggu ke depan dalam cerita pengawasan Pilkada Kabupaten Kota lainnya di seluruh nusantara” tutup Ardhana.

Penulis : Muhammad Dasep