Lompat ke isi utama

Berita

“Semangat kelaborasi Membangun Bangsa”

“Semangat kelaborasi Membangun Bangsa”

Suban Kesbangpol Jakarta Selatan Melaksanakan Kegiatan Pelaksanaan Silaturahmi Pemerintah Kota dan Kolaborasi Antar Lembaga di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan tema “Semangat kelaborasi Membangun Bangsa”

Anggota Bawaslu Jakarta Selatan Abdul Salam menghadiri undangan Suban Kesbangpol Jakarta Selatan sekaligus Menjadi Narasumber dalam Kegiatan pembinaan politik sekaligus membangun kolaborasi antar lembaga di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan, (12/02/2022) di Gereja GPKS Cikoko, Pancoran Jakarta Selatan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bawaslu Jakarta Selatan, Suban Kesbangpol Jakarta Selatan,  FKDM kecamatan Pancoran, FKUB, FPK, Camat Pancoran, Pengurus Gereja GPKS Cikoko, Anggota KPU Jakarta Selatan, Polsek Pancoran, Koramil Pancoran serta Alumni SKPP Jakarta Selatan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bawaslu Jakarta Selatan, Suban Kesbangpol Jakarta Selatan,  FKDM kecamatan Pancoran, FKUB, FPK, Camat Pancoran, Pengurus Gereja GPKS Cikoko, Anggota KPU Jakarta Selatan, Polsek Pancoran, Koramil Pancoran serta Alumni SKPP Jakarta Selatan.

Kegiatan ini lakukan secara ofline serta online (Virtual) acara dimulai pada pukul 13.00 Wib dan dibuka oleh Dirham Nugraha selaku Suban Kesbangpol Jakarta selatan. Kegiatan ini adalah yang ke 4 kalinya yang dilaksanakan oleh Suban Kesbangpol Jakarta Selatan, sebelumnya dilaksanakan dikecamatan Tebet, Kecamatan Kebayoran Lama dan Kecamatan Mampang Prapatan dan kecamatan Pancoran, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan presepsi dan membangun kerja sama (berkelaborasi) di Wilayah Kota adm Jakarta Selatan untuk sama-sama berpartisipasi dalam Pemilu tahun 2024 mendatang.  

Anggota Bawaslu Jakarta Selatan Abdul Salam Menyampaikan beberapa hal terkait dengan kesiapan  pengawasan pemilu mendatang tau bahwa secara struktur dilembagan pengawas Pemilu mulai tingkat nasioanal yang terdiri 5 orang, tingkat Provinsi 7 orang, tingkat kota  5 orang dan kecamatan 3 serta tingkat Kelurahan masing-masing 1 orang begitupun tiap-tiap TPS. Dengan jumlah itu Tentu pengawas pemilu tidak bisa menjangkau semua, maka diharapkan kepada masyarakt untuk terlibat atau berpartisipasi dalam mengawasi pemilu Serantak 2024 mendatang. selain itu Untuk mewujudkan pemilu yang demokratis tentu diharapkan netralitas dan profesionalitas penyelenggara pemilu, kompetisi yang fair antar calon peserta pemilu/pilkada, pelibatan warga sebagai pemilih, kebebasan memilih ,kerahasiaan memilih, penegakan hukum pemilu yang adil. 

Beberapa isu penting yang menurunkan kualitas pemilu dan pilkada ada beberapa aspek, aspek yang pertama aspek kontestan (peserta) membangun keterpilihan dengan cara transaksional atau politik uang , menggunakan atau memolitisasi isu sara dalam memengaruhi pemilih, melanggar aturan pemilu dalam kontestasi, tidak netral dan tidak profesionalitasnya penyelenggara, penyalahgunaan kekuasaan penyelenggara (antara lain memanipulasi hasil pemilu). Maka dari itu pentingnya pengawasan partisipatif masyarakat dalam pemilu untuk menjaga kualitas proses dan hasil pemilu yang jujur, adil, dan demokratis akan terwujud sesuai harapan kita bersama.