Lompat ke isi utama

Berita

WEBINAR NASIONAL SERI 2 BAWASLU DKI JAKARTA “MENEGAKKAN KEADILAN PEMILU, MEWUJUDKAN KEDAULATAN RAKYAT”

WEBINAR NASIONAL SERI 2 BAWASLU DKI JAKARTA “MENEGAKKAN KEADILAN PEMILU, MEWUJUDKAN KEDAULATAN RAKYAT”

Bawaslu Provinsi DKI Jakarta dan Asosiasi Guru PPKn Indonesia (AGPPKnI) siang ini (04/09/2020) bekerja sama melaksanakan kegiatan seminar nasional dalam rangka memberikan pemahaman terkait prespektif keadilan pada pemilihan umum (pemilu). Seminar ini dilakukan melalui media daring dan diikuti oleh para guru PPKn se-Indonesia, siswa SMA se-Indonesia, dan jajaran Bawaslu se-Provinsi DKI Jakarta. Seluruh jajaran pimpinan dan staf Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Selatan (Bawaslu Jaksel) juga turut mengikuti acara seminar yang sudah dilaksanakan dua seri tersebut.

Puadi selaku Anggota Bawaslu DKI Jakarta mengatakan demokrasi berada dalam sistem pemerintahan kekuasan tertinggi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Instrumen demokrasi yang salah satunya pelaksanaan pemilu merupakan hal yang sangat penting karena pemilu melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam peristiwa kenegaraan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) menyebutkan pemilu sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Presiden, Wakil Presiden DPD,DPR, DPRD secara langsung umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Dalam Indeks keadilan Dr. Sonny menjelasakan parameter keadilan terbagi menjadi tiga prespektif yaitu keadilan kognitif secara hitung-hitungan, keadilan afektif secara rasa, dan keadilan spiritualitas. Parameter keadilan terdiri dari: transparansi/objektif, no money politics, tanpa intimidasi dan kekerasan ataupun fitnah, kampanye tanpa SARA tetapi lebih membumikan ps dan UUD 1945, NKRI, aturan yang sudah diketahui semuanya,adu program dan kinerja masalalu berbasis kompetisi dan investigasi, visi dan Misi yang cerdas, hasil suara pemilu tidak dimanipulasi. Pentingnya keadilan perlu di tegakan agar tidak menyakiti hati rakyat, tidak menyakiti hakikat pemilu menghormati kedaulatan rakyat, menghindari konflik berkepanjangan, efektif dan efisien dalam pembiyayaan, dan mencerminkan nilai-nilai Pancasila khususnya sila keempat dan kelima. Pesan yang disampaikan Dr. Sony salah satunya kita harus bias mengukur dan membuat alat ukur berdasasrkan Pancasila dan sudah mencerminkan kedaulatan rakyat, mencerminkan pancasila mencerminkan kesejahtraan rakyat sebagai parameter kesuksesan pelaksanaan pemilu.

Bawaslu mengawal keadilan pemilu Mahyudin menjelaskan pemilu terbagi menjadi bebrapa instrumen yang pertama instrument pergantian kepemimpinan politik secara regular dan damai, Instrumen partisipasi rakyat dalam politik dan pemeritahan, instrument partisipasi rakyat dalam mengevaluasi kinerja.

Untuk mensukseskan dalam hal pengawsan pemilu peran serta masyarakat harus ikut terlibat terutama dalam hal memastikan terlindunginya hak politik warga masyarakat,memastikan terwujudnya pemilu yang bersih,trasnparan dan berintegritas,guna mendorong terwujudnya pemilu sebagai instrument penentuan kepemimpinan politik dan evaluasi kepemimpinan politik, serta mendorong munculnya kepemimpinan politik yang sesuai dengan aspirasi rakyat.

Penulis : Rochendy Sabri
Editor: Dwi Rinatama